Pandemi Korona virus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[1] Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.[2] Hingga 23 April 2020, lebih dari 2.000.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 210 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 195,755 orang meninggal dunia dan lebih dari 781,109 orang sembuh.[3][4]
Virus SARS-CoV-2 diduga menyebar di antara orang-orang terutama melalui percikan pernapasan (droplet) yang dihasilkan selama batuk.[5][6][7][8] Percikan ini juga dapat dihasilkan dari bersin dan pernapasan normal. Selain itu, virus dapat menyebar akibat menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh wajah seseorang.[7] Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala, meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul.[9] Periode waktu antara paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua hingga empat belas hari.[8][10] Gejala umum di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.[8][10] Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernapasan akut berat. Tidak ada vaksin atau pengobatan antivirus khusus untuk penyakit ini. Pengobatan primer yang diberikan berupa terapi simtomatik dan suportif. Langkah-langkah pencegahan yang direkomendasikan di antaranya mencuci tangan, menutup mulut saat batuk, menjaga jarak dari orang lain, serta pemantauan dan isolasi diri untuk orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi.[7][8][11]
Upaya untuk mencegah penyebaran virus termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas. Upaya ini termasuk karantina Hubei, karantina nasional di Italia dan di tempat lain di Eropa, serta pemberlakuan jam malam di Tiongkok dan Korea Selatan,[12][13] [14] berbagai penutupan perbatasan negara atau pembatasan penumpang yang masuk,[15][16] penapisan di bandara dan stasiun kereta,[17] serta informasi perjalanan mengenai daerah dengan transmisi lokal.[18][19][20] [21][22] Sekolah dan universitas telah ditutup baik secara nasional atau lokal di lebih dari 124 negara dan memengaruhi lebih dari 1,2 miliar siswa.[23]
Pandemi ini telah menyebabkan gangguan sosioekonomi global,[24] penundaan atau pembatalan acara olahraga dan budaya,[25] dan kekhawatiran luas tentang kekurangan persediaan barang yang mendorong pembelian panik.[26][27] Misinformasi dan teori konspirasi tentang virus telah menyebar secara daring,[28][29] dan telah terjadi insiden xenophobia dan rasisme terhadap orang Tiongkok dan orang-orang Asia Timur atau Asia Tenggara lainnya.[30]
Selasa, 09 Juni 2020
MANAJEMEN STRESS
Pengertian Manajemen Stress Manajemen stress merupakan suatu kemampuan menggunakan sumber daya dengan efektif dalam mengatasi ganguan atau k...
I got the new the king casino no deposit bonus【Malaysia】
BalasHapus【 William】pinterest in 2021, septcasino.com bsjeon the casino-roll.com king casino no deposit casinosites.one bonus,【WG98.vip】⚡,taylorlancer,taylorlancer,golfking. communitykhabar