Manajemen stress merupakan suatu kemampuan menggunakan sumber daya dengan efektif dalam mengatasi ganguan atau kekacauan mental dan emosional yang timbul karena tanggapan atau respon. Memanajemen stress bertujuan untuk memperbaiki kualitas hidup sesoerang agar menjadi lebih baik.
Pengertian Stress adalah suatu tanggapan atau respon seseorang pada kondisi yang diterima seseorang sebagai suatu tantangan atau ancaman posisinya. Orang yang mengalami stress pada umumnya merasakan khawatir, tekanan, letih, ketakutan, elated, depresi, cemas dan marah. Ada tiga aspek gangguan seseorang mengalami stress. Yakni gangguan dari aspek fisik, aspek pemikiran atau kognitif dan aspek emosi.
Penyebab Stress
Hal-hal yang membuat stress disebut dengan stressor. Ancaman, peristiwa atau berubah adalah yang membuat stress. Ada dua penyebab seseorang mengalami stress, yaitu:
- External Stressors
Kondisi ruangan seperti kebisingan, cahaya yang berlebih, dan suhu udara yang panas dan keadaan ruangan yang sempit.
Social Interation seperti mengalami perlakuan yang kasar, korban sikap yang berkuasa, menerima perlakuan yang agresif dari orang lain dan mengalami kekerasan.
Organisational seperti kondisi organisasi yang bisa membuat muncul stress yaitu terdapat peraturan yang terlalu red tape, dan tekanan date line yang harus dipenuhi.
Peristiwa penting dalam hidup seperti kelahiran, kematian, kehilangan pekerjaan, promosi, dan berubahnya status perkawinan.
Kecerobohan aktivitas sehari-hari, seperti keseharian bepergian dengan jarah jauh, lupa menyimpan kunci dan rusaknya alat-alat atau mesin.
- Internal Stressors
Stressors internal bisa dikarenakan terdapat pemilihan dari gaya hidup yang diikuti seperti kecanduan minum-minuman yang memiliki kandungan kafein, berkurangnya tidur, dan jadwal yang selalu padat.
Pembicaraan pribadi yang negatif, hal ini bisa muncul dengan tanda pemikiran yang pesimis, sering mengkritik diri sendiri dan menjalankan analisis yang berlebih.
Jebakan fikiran seperti mengharapkan yang tidak kunjung terwujud, terlalu banyak yang dipikirkan atau tidak berpikir sama sekali, atau berpikiran kaku.
Hambatan secara pribadi seperti terlalu sibuk kerja (workhaholic) atau terlalu menginginkan segala sesuatu menjadi sempurna (ingin terlihat perfeksionis).
- Tingkatan Stress
- Eustress
Eustress merupakan stress positif yang terjadi pada saat tingkatan stress cukup tinggi untuk memotivasi supaya berperilaku untuk mendapatkan sesuatu. Eustress merupakan stress yang baik, yang memberikan keuntungan kesehatan seperti latihan fisik atau mendapatkan promosi.
2. Distress
Distress atau stress negative terjadi pada saat tingkatan stress sangat tinggi atua sangat rendah dan tubuh serta pikiran mulai merespon penyebab stress dengan negatif. Distress di lain pihak adalah stress yang mengganggu kesehatan dan biasa membuat tidak seimbang antara tuntutan stress dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan.
Dengan seperti itu penanganan stress bisa memberikan tingkat motivasi dan stimulus. Jika mempunyai kemampuan untuk memenuhi tuntutan lingkungan, kita bisa memakai stress dengan cara yang efektif.
Strategi Mengatasi Stress
Goliszek (2005) menyatakan terdapat usaha dalam memecahkan kebiasaan stress yang menjadikan kualitas hidup menjadi lebih baik yaitu:
Belajar tentang apa itu gila Mengenali gejalan stress yang ada dalam diri Merubah pola tingkah laku Memanfaatkan serangkaian cara dan relaksasi dari manajemen stress yang cepat dan sederhana.
Selain itu terdapat teknik manajemen stress seperti:
- Signal Breath
- Mendengarkan musik sebagai relaksasi
- Visualisasi diri
- Streching
Untuk mengurangi stress pada lingkungan bisa dengan mengorganisir lingkungan dengan baik dan menyenankan agar bisa membantu mengurangi stres serta membuat produktivitas meningkat. Sebagian orang yang mengalami stress membutuhkan lingkungan yang tenan tetapi orang lain membutuhkan lingkungan yang ramai dalam mengatasi stress.
Munandar, Robbins (2002) menyatakan bahwa terdapat dua cara dalam pengelolaan stress, yakni:
- Pendekatan Individual
Seorang pegawai bisa menanggung tanggung jawab pribadi dalam mengurangi tingkat stressnya. Strategi individu yang sudah terbukti efektif meliputi menjalankan teknik-teknik manajemen waktu, melakukan latihan fisik, melatih relaksasi dan memperluas jaringan dukungan sosial.
- Pendekatan Organisasional
Sebagian faktor yang membuat stress terutama tuntutan tugas dan peran dan juga struktru organisasi sudah dikendalikan oleh manajemen. Dengan begitu, faktor-faktor ini bisa dimodifikasi atau dirubah. Strategi yang sangat mungking dikehendaki oleh manajemen untuk menjadi pertimbangan antara lain memperbaiki seleksi personil dan dalam menempatkan kerja, pemakaian penetapakn tujuan yang realitstis, merencanakan ulang pekerjaan, meningkatkan terlibatnya karyawan, memperbaiki komunikasi organisasi dan menegakkan program kesejahteraan organisasi.